11 Game Seru dan Fenomenal yang Tiba-Tiba Muncul di Tahun 2019
Jika membicarakan tahun 2019 dalam industri video game, sepertinya tahun ini tak hanya dihiasi oleh drama. Namun juga menjadi tahun kemunculan game nyeleneh, menarik, dan mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya. Menariknya, game-game tersebut sangat populer di beberapa komunitas. Alasannya? Karena gamenya sangat seru dan sangat fenomenal jika dibandingkan game AAA yang selama ini kita mainkan.
Kemunculannya yang tiba-tiba rupanya tak hanya berikan kebahagiaan seperti yang seharusnya video game lakukan, namun juga sedikit inovasi bagi industrinya. Setidaknya game-game tersebut tak hanya sebatas ingin merogoh kocekmu lebih dalam saja. Di samping mungkin tampilan visual yang itu-itu saja, mereka justru berikan perpaduan gameplay, musik, cerita, detil, dan yang terpenting elemen fun itu sendiri. Apa saja gamenya? Berikut 11 game seru dan fenomenal yang tiba-tiba muncul di tahun 2019.
Daftar isi
11. Mordhau
- Rilis: 29 April 2019
- Platform: PC (Steam)
Jika pada umumnya tembak-tembakan menjadi tema utama dari game kompetitif. Maka Mordhau akan memberikanmu pengalaman yang berbeda dengan perang medievalnya. Ia dibungkus dalam bentuk first-person perspective yang bisa diubah juga dalam third person perspective. Game buatan Triternion ini simplenya adalah Battlefield namun kamu berperan sebagai tentara berpedang/kapak/tombak dan pemanah. Menariknya meskipun hanya bacok membacok dan menembakkan anak panah, namun game ini sangat menyenangkan dan seru untuk dimainkan.
Kemunculannya secara tiba-tiba tanpa tedeng aling-aling dan sukses meroket popularitasnya berkat keseruan yang disandangnya, membuat Mordhau menjadi salah satu game yang ikut meramaikan tahun 2019 ini.
10. Devotion
- Rilis: 19 Februari 2019
- Platform: PC (sudah ditarik, awalnya Steam)
Devotion merupakan game psychological horror first person yang menyindir budaya dan kepercayaan Taiwan pada tahun 80-an. Kamu akan memerankan Du Feng Yu , seorang screenwriter yang hidup di apartemennya di tahun 1980-an. Layaknya drama Taiwan yang selalu mengangkat bagaimana tokoh utama merupakan orang miskin, kisah miskin Feng Yu dan keluarganya menjadi panggung utama gamenya. Feng Yu berusaha untuk menyembuhkan anak perempuannya, Du Mei Shin yang menderita penyakit misterius di kala keluarganya mengalami krisis ekonomi. Tak ingin mengikuti saran istrinya, ia justru mencoba pengobatan alternatif yang justru bakal membawanya ke kisah kelam gamenya.
Meskipun dapatkan berbagai pujian dari para kritik dan gamer berkat nuansa horrornya yang kental lengkap dengan atmosfir music yang dibawakannya. Namun tak sengaja menyentil salah satu tokoh politik berpengaruh China mungkin merupakan kesalahan terbesar yang dilakukan oleh Devotion. Game psychological horror yang satu ini akhirnya dicabut dari Steam setelah beberapa hari sejak perilisannya. Membuat kamu yang ingin memainkannya mau tak mau harus melalui cara ilegal.
9. Outward
- Rilis: 26 Maret 2019
- Platform: PC, PlayStation 4, Xbox One
Bukan, ini bukan saudaranya Squidward meskipun miliki “nama” yang mirip. Outward adalah salah satu game RPG yang nongol secara tiba-tiba tahun ini. Game yang dibuat oleh developer yang tak lebih dari sekitar 20 orang tersebut tekankan pada elemen survival yang cukup realistis dan fitur co-op yang solid. Menariknya, kamu takkan berperan sebagai seorang hero, melainkan manusia biasa. Outward juga tekankan pada kematian di sepanjang gamenya, namun bukan kematian karena kalah dipukul musuh, melainkan mati karena sakit, haus, lapar, kedinginan, hingga kelelahan. Singkatnya, ia “mirip” Dark Souls namun dengan dunia open world, elemen co-op dan fantasy RPG yang lebih mudah dipahami, serta survival yang apabila salah sedikit saja bisa fatal. Elemen simple tersebut membuat Nine Dots dan Deep Silver sukses besar berkat kepopuleran gamenya.
8. Risk of Rain 2
- Rilis: 27 Maret 2019 (PC), 30 Agustus 2019 (Console)
- Platform: PC, PlayStation 4, Nintendo Switch, Xbox One (Early Access)
Apakah kamu suka game co-op, third-person, dan tak perlu banyak mikir? Maka Risk of Rain 2 akan menjadi game co-op favoritmu tahun ini. Meskipun masih dalam masa early access, game ini merupakan salah satu yang muncul dengan tiba-tiba. Mengubah tampilan visual dari prekuelnya yang 2D ke 3D bukan hanya menjadi sebuah terobosan baru bagi Hopoo Games, mereka juga tambahkan beberapa karakter dengan kemampuan uniknya masing-masing untuk mengadu nasib di setiap dungeon yang semakin sulit jika kamu semakin lama memainkannya. Tipe gamenya yang cukup to the point membuatnya tak begitu sulit untuk dimainkan.
7. Disco Elysium
- Rilis: 15 Oktober 2019
- Platform: PC, versi PlayStation 4 dan Xbox One akan dirilis tahun 2020
Tak terdeteksi radar sama sekali, itulah kalimat yang mungkin bisa mendeskripsikan Disco Elysium. Game RPG misteri ini terinspirasi dari game RPG Infinity Engine dan beberapa permainan papan / tabletop yang mengangkat genre serupa. Ia dibuat oleh seorang novelis asal Estonia, Robert Kurvitz. Jujur, saya sendiri baru tahu game ini setelah menonton The Game Awards 2019 kemarin. Penasaran apa yang membuatnya menarik, saya langsung membelinya setelah mengetahui game ini dapatkan beberapa penghargaan.
Sekilas, game ini memang tak miliki battle layaknya game RPG pada umumnya. Ia lebih fokus pada dialog, social skilltree, dan elemen misteri yang diangkatnya. Jadi, kalau kamu tidak suka membaca dan lebih menyukai action RPG atau battle RPG, maka game ini bukan untukmu. Kamu akan berperan sebagai seorang detektif amnesia karena efek alkohol yang menginvestigasi beberapa kasus pembunuhan, bunuh diri, dan kasus-kasus berbahaya lain. Atau simplenya mencari tahu jati dirimu yang sebenarnya.
Banyaknya pilihan keputusan dalam gamenya bisa menghantarkanmu ke layar game over beberapa menit setelah gamenya dimulai. Membuatmu harus berhati-hati dalam memutuskan apapun di kejadian apapun. Capek memainkan gamenya? Tenang, kamu akan diberi pilihan untuk menyerah jika sudah tidak kuat dengan masalah yang harus kamu pecahkan. Dunianya yang dibuat sangat detil dan dalam akan buatmu puas untuk lakukan eksplorasi meski hal tersebut hanya sebatas memuaskan rasa penasaranmu.
6. Greedfall
- Rilis: 10 September 2019
- Platform: PC, PlayStation 4, Xbox One
Pernahkah kamu membayangkan bagaimana jika sejarah Eropa dicampur dengan beberapa makhluk fantasy? Greedfall menjawab semua imajinasi tersebut. Game action RPG buatan Spiders dan dipublish oleh Focus Home Interactive ini memang terlihat biasa saja di awal. Namun nampak berbeda jika kamu telah memainkannya. Nuansa Eropanya yang kental dengan pergerakan kamera dan elemen action RPGnya seolah buat gamenya seperti kawin silang antara The Witcher dan Assassin’s Creed sebelum Origin dan Odyssey. Kamu akan menemukan makhluk fantasy seperti monster raksasa, wabah aneh, hingga ilmu sihir. Premisnya yang menarik dengan misteri, dan ceritanya yang unik akan buatmu yang gemar memainkan RPG bakal betah berlama-lama di depan layar.
5. My Time at Portia
- Rilis: 15 Januari 2019
- Platform: PC, PlayStation 4, Nintendo Switch, Xbox One
Jika kamu menyukai Harvest Moon atau game “lanjutan”-nya yakni Story of Seasons. Maka kami jamin kamu akan menyukai My Time at Portia. Sama seperti kedua big hit yang kami sebutkan tadi, game karya Pathea Games ini mungkin bisa menjadi alternatifmu yang tak bisa menikmati Story of Seasons terbaru karena tak memiliki Nintendo Switch. Simplenya, tak hanya bercocok tanam, game ini miliki banyak sekali elemen lain seperti crafting, building, eksplorasi, pertempuran, merawat binatang, hingga beberapa status yang harus ditingkatkan untuk membangun reputasimu di kota. Misalnya sosial, crafting, maupun battle. Versi 1.0-nya yang dirilis awal tahun ini menjadi sebuah kejutan yang mungkin kamu lewatkan.
4. Untitled Goose Game
- Rilis: 20 September 2019 / 17 Desember 2019 (console)
- Platform: PC/Mac (20 September), PlayStation 4, Xbox One, dan Nintendo Switch (17 Desember)
Game dengan banyak meme, inilah sebutan yang pantas disandang oleh Untitled Goose Game. Ya, judulnya memang sedikit absurd karena awalnya saya pribadi mengira bahwa gamenya masih belum diberi judul sama sekali. Namun pada kenyataannya itulah judul yang developernya, House House angkat. Sama seperti game simulator nyeleneh lain, kamu akan memerankan angsa untuk melakukan apapun yang kamu suka sebagai angsa. Termasuk menjahili para manusia dengan mengganggunya.
Berbeda dengan game simulator lain yang adaptasi tampilan visual low poly yang masih sedap dipandang mata. Pamor game nyeleneh yang satu ini langsung meroket sejak perilisan versi 1.0-nya. Ia banyak sekali dibicarakan oleh beberapa orang di internet, khususnya gamer barat. Tak hanya gamer, beberapa dari mereka yang tak hobi memainkan video game-pun ikut membicarakannya. Membuat Untitled Goose Game menjadi salah satu fenomena menarik dan sebuah kejutan di kultur pop video game. Apakah kamu penasaran seperti apa rasanya menjadi angsa yang jahil? Sayangnya untuk versi PC gamenya saat ini masih eksklusif satu tahun di Epic Games Store sebelum akhirnya tuju Steam tahun 2020.
3. A Plague Tale: Innocence
- Rilis: 14 Mei 2019
- Platform: PC, PlayStation 4, Xbox One
Mengangkat tema bersejarah di kawasan Eropa yakni wabah pes, yang benar-benar memusnahkan sekitar 75% penduduk Eropa membuat panggung A Plague Tale: Innocence miliki pesonanya tersendiri. Nuansa horor, ketakutan, hingga kisah single player yang solid membuatnya menjadi salah satu kejutan lain yang dihadirkan oleh Focus Home Interactive yang bekerjasama bersama Asobo Studio. Terlebih tampilan visualnya yang sangat indah dan tampil maksimal jika kamu memainkannya di PC. Perjalanan Amicia dan Hugo di tengah kalutnya dunia akibat peperangan dan wabah tikus yang menyeramkan, menjadi sebuah kisah yang tak hanya menarik untuk dipandang, namun juga seru untuk dinikmati. Tentunya dengan elemen fantasy yang mereka sisipkan.
2. Star Wars Jedi: Fallen Order
- Rilis: 15 November 2019
- Platform: PC, PlayStation 4, Xbox One
Dari banyaknya game milik EA, Star Wars Jedi: Fallen Order mungkin menjadi game yang dianak-tirikan. Pasalnya, ia tak miliki banyak sekali promosi seperti game lainnya. Bahwa prinsip Respawn yang selama ini menjadi “pro-gamer” sejak Titanfall 2-nya yang memberikan pengalaman bermain sangat oke dianggap biasa saja oleh EA. Menariknya, meski hanya muncul dan tiba-tiba dirilis, gamenya menjadi game single-player terkeren yang pernah EA publish selama beberapa tahun terakhir.
Tangan dingin Respawn berhasil menyulap permainan Jedi menggunakan elemen Dark Souls dan Sekiro: Shadows Die Twice dengan sangat baik. Menariknya, ia dibuat untuk semua kalangan. Baik yang menyukai cerita, maupun yang ingin tantangan. Pengaplikasian force dan desain level yang cukup rumit dan berlapis-lapis jamin buatmu terus ketagihan untuk memainkannya lagi dan lagi demi mendapatkan semua rahasia dunia di mana Cal Kestis berada. Uniknya, ia menjadi game yang sangat teroptimisasi dengan baik di PC, meskipun tidak begitu untuk versi consolenya.
1. Apex Legends
- Rilis: 4 Februari 2019
- Platform: PC, PlayStation 4, Xbox One
Mungkin inilah kejutan luar biasa yang benar-benar mengejutkan tahun 2019. Apex Legends muncul begitu saja tanpa trailer dan pengumuman lain. Respawn Entertainment selaku developer tiba-tiba saja mengumumkannya dan membuat takjub semua orang untuk genre battle royale. Game hero-shooter battle royale tersebut menekankan pada konsep tim berisi tiga orang dengan ability uniknya masing-masing. Ia juga meminjam beberapa elemen dari Titanfall atas dasar di bawah dunia yang sama.
Menariknya lagi, ia muncul dengan sangat optimal tanpa kehadiran bug yang mengganggu sama sekali baik di PC, PlayStation 4, maupun Xbox One. Inilah yang membuat gamenya langsung meroket popularitasnya sejak pertamakali dirilis. Meski sempat didera kasus microtransaction, namun terbukti bahwa Apex Legends masih miliki banyak peminatnya dengan beberapa update yang masih terus ditambah oleh Respawn. “Tapi ini kan dead game”, well selalu ingat, karena teman-temanmu satu komunitas tidak memainkannya lagi bukan berarti gamenya menjadi dead game atau sepi.
Game-game di atas memang menjadi pemanis buatan yang tak hanya memaniskan tahun 2019 dengan suka cita, namun juga buktikan bahwa masih banyak talenta idealis yang mumpuni yang mampu menyaingi mereka yang sudah tenggelam dalam lautan uang. Karena sejatinya video game adalah sebuah karya seni untuk menyenangkan para penikmatnya, bukan hanya untuk merogoh kocek dalam-dalam dengan karya yang tidak karuan.
Jadi, apakah ada dari kamu yang sudah mencoba daftar game di atas? Atau mungkin kami melewatkan beberapa game seru dan fenomenal yang mungkin kamu mainkan? Cantumin ya pengalamanmu di kolom komentar.