7 Momen Para Modder dan Fans Perbaiki Sendiri Game Buatan Studio Besar

Fans Perbaiki Sendiri Game – Game menjadi media hiburan yang begitu rumit untuk diproduksi. Bahkan dengan dana besar dan juga karyawan yang banyak, ada beberapa hal yang tak dapat diperbaiki oleh developer. Hal ini menjadi kesempatan untuk para fans atau juga modder mencoba perbaiki masalah yang tak diurus oleh studio berisi ratusan karyawan.

Mereka melakukan hal ini karena rasa “sayang” mereka akan game tersebut, menjadikannya sebagai portfolio karir, atau sekedar untuk membuktikan seberapa tidak kompeten perusahaan yang membuat game tersebut.

Berikut ialah 7 kasus di mana fans harus turun tangan langsung untu perbaiki game buatan studio besar.

Daftar isi

7 Momen Para Modder dan Fans Perbaiki Sendiri Game Buatan Studio Besar

1. GTA V – Loading GTA Online yang Terlalu Lama

GTA V – Loading GTA Online yang Terlalu Lama

GTA V menjadi salah satu game tersukses saat ini dengan penjualan melebihi 185 juta unit. Namun meskipun dengan jumlah karyawan yang terlibat dan profit besar yang dihasilkan, satu perusahaan tak pernah menyentuh masalah loading lama di komponen GTA Online yang menjadi “mesin cetak uang” game tersebut selain dari penjualan game.

Seorang modder dengan username t0st mendadak temukan sumber masalah dari loading lama tersebut yang datang dari bottleneck single-thread CPU saat proses loading mode online. Dengan perbaikan yang ia buat, game dapat memuat lebih cepat 70% dari sebelumnya.

Modder tersebut menyebut bahwa masalah ini sangatlah sepele dan seharusnya bisa diatasi oleh developer dalam waktu kurang dari satu hari.

Atas ide dari modder tersebut, dia mendapatkan hadiah dari Rockstar sebesar $10.000 sebagai bagian dari bug bounty program yang sebenarnya fokus pada masalah keamanan game, tetapi insiden ini menjadi pengecualian karena dampaknya yang cukup besar dalam jangka panjang.

2. Dark Souls – Perbaiki Port Rusak

Dark Souls – Perbaiki Port Rusak

Ketika pertama kali rilis pada tahun 2012 lalu, Dark Souls: Prepare to Die Edition yang rilis di PC langsung dicap sebagai port PC terburuk yang pernah ada. Mulai dari FPS yang tidak stabil, tekstur yang rendah, UI yang tak sesuai dengan resolusi layar tinggi, tak adanya layout keyboard, dan bahkan game tidak menyembunyikan kursor mouse saat program berjalan.

DSfix pun muncul buatan dari modder Durante dan dia seorang diri mampu perbaiki hampir semua masalah yang ada di game ini. Port masih banyak masalah seperti komponen online yang tidak pernah berfungsi sesuai keinginan, tetapi setidaknya DSfix membuat game menjadi playable dari awal sampai akhir.

DSfix juga menjadi fondasi untuk mod-mod lainnya, membuatnya menjadi must-download untuk semua pemain Dark Souls PC saat itu.

3. Nier Automata – Resolusi Tak Sesuai dan Masalah Teknis Lainnya

Nier Automata – Resolusi Tak Sesuai

Ketika pertama kali rilis di PC, Nier Automata jauh dari kata stabil. Port PC dari game buatan Platinum Games itu dibanjiri oleh masalah teknis seperti crash, freeze, framerate stutter, dll. Resolusi game juga berjalan lebih rendah dari seharusnya, membuat kualitas gambar terlihat blurry khususnya untuk pengguna layar resolusi tinggi.

Nier Automata FAR mod buatan Kaldein atasi banyak masalah teknis tersebut. Game hampir dibilang unplayable tanpa keberadaan mod ini yang tak hanya meningkatkan kualitas tekstur, tetapi juga menyediakan banyak opsi yang tak dimuat oleh game tetapi penting untuk menjaga stabilitasnya.

4. GTA Trilogy Definitive Edition – Efek Hujan, Musik Hilang, dan Deretan Aspek Visual yang Dipertanyakan

GTA Trilogy Definitive Edition – Efek Hujan, Musik Hilang, dan Deretan Aspek Visual yang Dipertanyakan

Seperti yang kita ketahui, remake dari GTA trilogy jauh dari ekspektasi fans. Bahkan bisa dibilang definitive edition ini lebih seperti “defective edition” dengan banyaknya perubahan yang justru memperjelek game.

Banyak aspek visual di game ini terlihat buruk, salah satu yang paing dikenang ialah efek hujan yang bikin sakit mata. Berbeda dengan game-game yang disebutkan sebelumnya, GTA Trilogy Definitive Edition diperbaiki lewat beberapa mod berbeda ketimbang hanya satu, membuktikan seberapa “rusak” remake satu ini.

5. Resident Evil Village – Performa Framerate yang Buruk

Resident Evil Village – Performa Framerate yang Buruk

Versi PC dari Resident Evil Village rilis dengan proteksi anti bajak Denuvo yang di mana dikenal sering merusak performa game. Kasus satu ini tergolong menarik karena game diperbaiki oleh seorang pembajak dengan nama Empress.

Pada saat game tersebut berhasil dibobol, Empress membuat klaim bahwa implementasi proteksi di game tersebut begitu buruk sampai membuat framerate game sering stutter dan dia telah “memperbaikinya” meski tak dijelaskan secara spesifik bagaimana.

Klaim tersebut terbukti dengan versi bajakan sempat berjalan lebih lancar daripada versi original sebelum akhirnya Capcom merilis patch yang tampaknya mencontek dari otak-atik Empress.

6. Vampire the Masquarade – Semua Konten Unfinished

Vampire the Masquarade – Semua Konten Unfinished

Vampire the Masquarade menjadi salah satu game cult classic yang selamanya bakal niche di audiens mainstream. Game ini dikembangkan oleh Troika dengan Source Engine milik Valve yang di mana para developer tidak begitu kuasai saat itu.

Pada awal rilis, game dipuji akan banyaknya ide unik serta kebebasan yang diberikan dalam mengeksekusi quest, tetapi karena ketidakpahaman para developer akan engine yang mereka gunakan, skala game yang melebihi rencana, dan deadline ketat yang diberi oleh Activision, game terpaksa rilis dalam kondisi setengah jadi.

Banyak konten di game belum rampung, AI di game terkesan bodoh, dan banyak masalah teknis banjiri versi awal game ini. Ketika Troika Games tutup beberapa bulan setelah perilisan game ini, modder menjadi penyelamat yang selesaikan game tersebut.

Salah satu di antaranya ialah Wesp5 yang selama bertahun-tahun kembangkan unofficial patch yang di mana perbaiki dan selesaikan konten di game dan bahkan kini membuat konten original untuk game yang sama tetapi tetap lore-accurate.

7. Star Wars Jedi: Survivor – Perbaiki Crash karena Mode RTX

Star Wars Jedi: Survivor – Performa RTX Tak Konsisten

Kasus terbaru di mana modder atau fans perbaiki game produksi studio besar datang dari Star Wars Jedi: Survivor. Seperti yang diketahui, versi PC dari game ini berjalan begitu buruk sampai-sampai RTX 4090 masih kesulitan untuk mainkan game di 60 FPS. Hal ini tentunya memancing amarah fans.

Game perlahan membaik dan terus diperbaiki, tetapi beberapa masalah masih terus muncul salah satunya ialah game selalu crash ketika masuki area Jedha dengan RTX dinyalakan. Seorang pengguna bernama Snight01 yang tak sabar untuk menunggu patch dari developer perbaiki sendiri masalah tersebut yang di mana dia hanya perlu perbaiki beberapa baris kode saja di dalam file game.

Dia pun menertawakan Respawn Entertainment, studio dengan ratusan karyawan dan didanai publisher raksasa tidak dapat perbaiki masalah sepeleh tersebut berbulan-bulan setelah game rilis, sedangkan ia bisa perbaiki sendiri dalam satu malam.

Baca pula informasi Gamebrott lainnya tentang Game Terbaik beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana. For further information and other inquiries, you can contact us via author