Gowa Gelar Kejuaraan Tarkam, Diharapkan Muncul Bibit Atlet Potensial

Kejuaraan Antarkampung (Tarkam) Kementerian Pemuda dan Olahraga RI sudah mencapai Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Diharapkan muncul atlet potensial di ajang tersebut.

Setelah dibuka secara resmi di Taman Sultan Kabupaten Gowa, sebanyak 528 atlet bakal bersaing selama tiga hari, 16-18 Oktober. Sebelum pembukaan dilakukan Senam Kebugaran Jasmani 2021, yang dipimpin Instruktur Eva Susanti dari Jakarta.

Kegiatan ini diikuti Atlet Kejuaraan Tarkam, masyarakat, panitia, dan undangan yang mencapai lebih dari 600 orang. Dilanjutkan Penampilan Tari Empat Etnis dari SDN Borong Kaluku serta penampilan Paraga oleh pemerharti budaya tradisional.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan Kejuaraan Tarkam Kemenpora ini bukan hanya sekedar kompetisi semata.

Dia menilai program unggulan Menpora RI Dito Ariotedjo ini sebagai wujud nyata semangat persatuan dan kerjasama antarkampung di Kabupaten Gowa. Selain itu bertujuan memupuk solidaritas untuk mencapai tujuan DBON, yaitu Indoneia Bugar.

“Kejuaraan Tarkam ini untuk menciptakan masyarakat berkarakter unggul dan Berprestasi Dunia. Selain itu membuat olahraga menyentuh masyarakat di lapisan terbawah yaitu desa dan kampung serta dapat menjalankan talent scouting secara simultan untuk menemukan bibit-bibit atlet potensial dari daerah dan juga turut membangkitkan UMKM daerah,” kata Adnan dalam rilis kepada detikSport.

Adnan juga menyampaikan terima kasih kepada Kemenpora yang telah memilih Kabupaten Gowa sebagai salah satu tuan rumah Kejuaraan Tarkam ini. Adnan yakin kejuaraan seperti ini bisa memunculkan bibit-bibit atlet berbakat dari daerahnya.

“Semoga kegiatan ini bisa menghasilkan atlet yang berbakat, berawal dari antar kampung dan akhirnya memunculkan atlet atlet nasional. Mari kita terus bersemangat untuk berlatih dan belajar semoga cita cita untuk menjadi atlet yang profesional bisa tercapai dan terwujud dan Kabupaten Gowa bisa kembali melahirkan orang orang hebat di bidang olahraga,” sambungnya,

“Saya juga mengharapkan dalam mengikuti pertandingan ini nantinya semua tim bisa senantiasa menempatkan dan menjunjung tinggi jiwa serta semangat sportivitas dan fair play di atas segala galanya. Ajang pertandingan ini merupakan salah satu ajang pengukuran kemampuan masing masing tim, satu hal yang wajar bila nantinya ada pihak atau tim yang menang dan kalah.”

Baca juga: Dito Buka Kejuaraan Tarkam Kemenpora di Kabupaten Malang

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Inovasi Kepemudaan dan Keolahragaan Kemenpora RI, Yohan, mengatakan bahwa Menpora Dito menunjuk Gowa sebagai tuan rumah karena yakin banyak atlet potensial di daerah tersebut.

“Mas Menteri tahu juga bibit bibit olahraga ada di Kabupaten Gowa sehingga nantinya adik-adik semuanya calon atlet atlet profesional itu harus tentunya bekerja melakukan pertandingan lomba dengan sportivitas yang tinggi,” katanya.

“Kami juga memberikan apresiasi kepada para atlet, wasit, dan panitia pelaksana semua pihak yang terkait yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan ini semoga menjadi langkah yang baik dalam pembangunan keolahragaan ke depan yang lebih baik.”

Apalagi dalam Undang-undang dan Peraturan Presiden juga sudah dijelaskan bahwa DBON merupakan perwujudan semangat dan harapan dari Pemerintah Pusat serta Daerah untuk ikut menyukseskan pembinaan olahraga secara berjenjang demi Indonesia Emas 2045.

Oleh karena itu, Kemenpora berkomitmen menciptakan generasi emas Indonesia yang sehat dan bugar dan aktif di masa mendatang, khususnya bagi pelajar dan masyarakat.

“Menjelang Indonesia Emas Tahun 2045 dimana nanti 100 tahun Indonesia Merdeka itu dibutuhkan SDM yang kokoh dan penuh daya saing sehingga nantinya tidak hanya olahraga fisik tentunya juga olahraga jiwa, karena itu Kejuaraan Tarkam ini sangat diapresiasi. Olahraga merupakan bagian penting dalam pendidikan,” jelasnya.

“Tidak hanya meningkatkan kondisi fisik dan keterampilan gerak saja, namun olahraga juga sebagai pendidikan karakter. Olahraga membangun karakter disiplin, membangun karakter sportif bahwa menang dan kalah itu biasa, membangun karakter pejuang dan pekerja keras,” pungkasnya.

Baca juga: Kejuaraan Tarkam Kemenpora Bergulir di Rejang Lebong